Materi Sosiologi Kelas XI SMA BAB 1
Sosiologi merupakan mata pelajaran dibidang jurusan ips di SMA. Mata Pelajaran ini membahas semua hal terkait kehidupan sosial. Dengan pelajaran Sosiologi diharapkan siswa dapat menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum, karena sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakekat, bentuk, isi dan struktur masyarakat.
Berikut ini adalah Materi Sosiologi Kelas XI BAB 1: Kelompok Sosial di Masyarakat
Pengertian Kelompok Sosial
Sejak dilahirkan manusia memiliki dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya, yaitu :
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya
Keterikatan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang mendorong manusia untuk membentuk kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial atau social group. Berikut pandangan para ahli tentang pengertian kelompok sosial:
Paul B. Horton:
Kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik (misal, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota).
Roland L. Warren:
Satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggotanya secara keseluruhan.
Robert K. Merton:
Kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling beriteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki
Syarat dan Ciri
Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria suatu kelompok, yaitu :
- Memiliki pola interaksi
- Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
- Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lainsebagai anggota kelompok
Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia barudapat dikatakan sebaggia kelompok sosial apabila memiliki persyaratan berikut :
- Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
- Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain dalam kelompok itu
- Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok, sehingga hubungan diantara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi polituk yang sama, dan lain-lain.
- Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama.
- Bersistem dan berproses
Tipe Kelompok Sosial
1. Klasifikasi Durkheim
a. kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik
Merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. seluruhan warga masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif, yaitu kesadaran bersama.
b. Kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas organik
Merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. bentuk solidaritas ini bersifat mengikat, sehingga unsur-unsur didalam masyarakat tersebut saling bergantung. karena adanya kesalingtergantungan ini, ketiadaan salah satu unsur akan mengakibatkan gangguan pada kelangsungan hidup bermasyarakat.
2. Klasifikasi Ferdinand Tonnies
a. Gemeinschaf
Merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan eksklusif. Suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir. contohnya adalah ikatan perkawinan, agama, bahasa, adat, dan rumah tangga.
b.Gesellschaft
Merupakan kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama, tetapi setiap orang tetap mandiri. Bersifat sementara dan semu. Contohnya adalah ikatan pekerja dan ikatan pengusaha.
3. Klasifikasi Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris
a. Kelompok Primer
Ditandai dengan pergaulan, kerja sama, dan tatap muka yang intim. Ruang lingkup kelompok primer yang terpenting adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil, rukun warga, dan komunitas orang dewasa.
b. Kelompok Sekunder
Kelompok sekunder yang formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. Contohnya adalah koperasi dan partai politik
4. Klasifikasi W.G Sunmer
a.. In-group (kelompok dalam), djumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan dan kedamaia.
b. Out-group (kelompok luar), apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar munculah rasa kebencian, permusuhan, perang, atau permapokan.
5. Klasifikasi Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto membagi jenis kelompok berdasarkan enam hal, yaitu :
a. Berdasarkaan besar kecilnya jumlah anggota, menurut Simmel bentuk terkecil kelompok sosial terdiri dari satu orang sebagia fokus hubungan sosial dinamakan monad, berkembang menjadi dua disebut dyad dan triad.
b. Berdasarkan derajat sosial, berdasarkan derajat interaksi sosial terdiri dari kelompok-kelompok yang angghotannya saling mengenal (face to face grouping) dan kelompok-kelompok yang anggotanya tidak mempunyai hubungan yang erat.
c. Berdasarkan kepentingan dan wilayah
d. Berdasarkan derajat organisasi
e. Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama, terdapat in-group dan out-group
f. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan, dapat dibedakan menjadi kelompok perimer dan sekunder. Dalam konteks Indonesia kedua kelompok tersebut tercermin dalam paguyuban dan patembayan.
1) Paguyuban, merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah dan kekal. Contohnya keluarga, kekerabatan, antar tetangga pada masyarakat tradisional atau pada masyarakat pedesaan. Ciri-ciri paguyuban, intim, privat, eksklusif
2) Patembayan, ,merupakan bentuk kehidupan bersama dimana diantara anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok, dalam jangka waktu yang relatif pendek. Contohnya hubungan dalam dunia industry atau organisasi politik
Hubungan Antar kelompok Sosial
Menurut kinloch, hubungan antarkelompok memiliki beberapa kriteria sebagai berikut.
- Kriteria fisiologis, didasarkan pada persamaan jeniskelamin, usia dan ras
- Kriteria kebudayaan, diikat oleh persamaan budaya, seperti kelompok etnik suku bangsa, ataupun persamaan agama
- kriteria ekonomi, dibedakan antara mereka yang memiliki kekuasaan ekonomi dan yang tidak
- Kriteria perilaku, didasarkan pada cacat fisik, cacat mental dan penyimpangan terhadap aturan masyarakat
Dalam hubungan antar kelompok terdapat empat dimensi :
- Dimensi sejarah, diarahkan pada masalah tumbuh dan berkembang hubungan antarkelompok. hal tersebut terkait dengan timbulnya stratifikasi etnik, strtifikasi jenis kelamin dan strtifikasi usia
- Dimensi sikap, timbulnya prasangka (prjudice) atau stereotip
- Dimensi institusi, dapat berupa institusi politik dan ekonomi
- Dimensi gerakan sosial, baik diprakarsai oleh pihak yang menginginkan perubahan maupun oleh mereka yang ingin mempertahankan keadaan yang suadah ada
Pola hubungan antar kelompok
1. Alkuturasi, terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur
2. Dominasi, terjadi bila suatu kelompok ras mengusasi kelompok lain. Kornblum menyartakan behwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang terjadi dalam suatu hubungan antarkelompok,
Genosida adalah pe,bunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu
Pengusiran
Perbudakan
Segresi, yaitu pemisahan antara warga kulit putih dan hitam (apertheid)
Asimilasi, interaksi antara dua kelompok yang berbeda kebudayaan sehingga memunculkan kebudayaa campuran
3. Paternalism, bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi.
4. integrasi, suatu pola ubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tertentu
.
5. pluralism, suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan hak erdata masyarakat
Stanley Lieberson, mengklasifikasikan pola hubungan antar kelompok menjadi 2 pola,
1. pola dominasi kelompok pendatang atas pribumi (migran superordinate)
2. Pola dominasi kelompok pribumi atas pendatang (indigenous superordinate)
Materi Sosiologi ini dapat juga diunduh untuk belajar dirumah melalui tautan berikut ini:
Demikianlah penjelasan singkat Sosiologi XI BAB 1: Kelompok Sosial di Masyarakat yang telah kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi anda.